13 Nov 2024
Empat Masalah Utama Institusi Pendidikan Tinggi di Indonesia
Bandung, FAST - Budi Setyawan, Direktur Strategic Portfolio Telkom Indonesia, menuturkan masalah utama Institusi Pendidikan Tinggi di Indonesia ada empat, yaitu Infrastruktur, Kurikulum, Proses & Cara Belajar, serta Digitalisasi.
Menurutnya, “terkait pain problem (masalah utama) Institusi Pendidikan Tinggi di Indonesia, kalau kita membicarakan infrastruktur, itu berkaitan dengan digitalisasi. Saat ini, kebiasaan online sangat melekat di kalangan masyarakat. Meskipun sekarang sudah tidak pandemi, namun kebiasaan online itu masih terus berlangsung, sehingga mau tidak mau kita harus membahas pembangunan tidak hanya dalam bentuk fisik, namun juga dalam bentuk platform online." ungkap Budi.
Ia menambahkan bahwa salah satu arahan Presiden RI, Joko Widodo adalah membangun SDM pekerja keras yang dinamis, produktif, terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal tersebut perlu didukung dengan adanya kerjasama industri dan talenta global.
Budi Setyawan menambahkan bahwa Universitas Telkom (Tel-U) merupakan salah satu Perguruan Tinggi yang memiliki kemampuan untuk menjawab tantangan tersebut karena kualitasnya yang merupakan Universitas berkelas dunia. “Alhamdulillah Telkom University menjadi salah satu Perguruan Tinggi yang memiliki kualitas World Class University di Indonesia.”
Sejalan dengan itu, Sri Safitri, Head of Digital Vertical Ecosystem Education Telkom Indonesia, yang juga menjabat Presiden FAST (Forum Alumni Universitas Telkom), menyampaikan bahwa perkembangan transformasi digital dan pembangunan SDM Digital Indonesia merupakan salah satu bentuk kontribusi FAST sebagai bagian dari masyarakat yang peduli dengan lingkungan sekitar.
Ia mengungkapkan, “FAST merasa perlu untuk berkontribusi dan ingin mendukung upaya Tel-U sebagai salah satu perguruan tinggi yang unggul, berkualitas, dan memiliki komitmen dalam membentuk sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter dalam memperkuat perkembangan transformasi digital dan SDM Digital Indonesia", jelas Sri.
Sementara itu, Rektor Telkom University, Prof. Dr. Adiwijaya mengungkapkan apresiasinya terhadap para alumni Tel-U. Ia menyebutkan sebagai role model yang berhasil menebar kebermanfaatan bagi sekitarnya.
Prof. Adiwijaya menyampaikan, “Silaturahmi ini tidak terbatas di lingkungan Tel-U saja, tapi juga dengan para alumni sebagai role model bagi kita semua. Tentu ini adalah suatu momen untuk memberikan kebermanfaatan bagi kita semua, dimana hari ini para alumni akan membagikan pengalaman yang inspiratif pada kita semua.”
Di sisi lain, Setiaji, Chief of Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan RI, menyampaikan bahwa untuk membangun talenta unggul dalam mendukung transformasi teknologi kesehatan, memang diperlukan keterampilan digital lainnya.
Ia mengungkapkan, "Digital tidak hanya dilihat dari sisi teknologi, namun juga perlu adanya pengembangan bakat teknologi digital, menyediakan proses bisnis yang jelas namun berulang yang menumbuhkan inovasi, dan mengadopsi teknologi mutakhir untuk memfasilitasi kebutuhan pengguna dan memecahkan masalah," ungkap Setiaji.
Pernyataan tersebut merupakan topik bahasan yang disampaikan saat FAST mengadakan gelaran Kampus Ramadan 2023. Mengusung tema “Menumbuhkan Kebersamaan dalam Membangun Talenta Unggul di Era Transformasi Digital”, acara tersebut berlangsung pada Sabtu (1/4) di Aula Fakultas Industri Kreatif Tel-U. Alumni Tel-U, Mahasiswa, Dosen, dan Jajaran Rektorat Tel-U, serta para tamu undangan ikut hadir dalam kegiatan tersebut. FAST sejak dipimpin oleh Sri Safitri sejak 1 tahun lalu aktif mengadakan kegiatan sejenis dalam rangka memberdayakan alumni Tel-U serta mendorong Tel-U untuk terus berkarya dan menciptakan SDM yang bertalenta digital. (HUMAS)